Bebas Stroke dan Vertigo dengan Cuci Otak

Bebas-Stroke-dan-Vertigo-dengan-Prosedur-Cuci-Otak



Info Kesehatan - Penyakit jantung telah menjadi penyakit mematikan nomor satu di dunia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Selain itu, ada pula penyakit stroke dan vertigo yang juga menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dunia, khususnya Indonesia.
Hilangnya keseimbangan tubuh hingga kelumpuhan adalah ancaman yang cukup menakutkan dari penyakit ini. Namun baru-baru ini sebuah terobosan baru dicetuskan oleh tim dokter RS Husada Utama Surabaya (RSHU) untuk mengatasi stroke dan vertigo, yakni melalui prosedur cuci otak.
Prosedur tersebut sudah diperkenalkan kepada masyarakat sejak 2011 silam. Hasilnya, banyak pasien yang merasa terbantu dengan metode cuci otak ini karena memberikan efek positif yang nyata.
RS Husada Utama Surabaya kini menjadi tujuan utama para penderita stroke dan vertigo, khususnya di wilayah Jawa Timur. Minimnya risiko dan efek samping yang ditimbulkan membuat metode cuci otak ini kian diminati.
“Prosedur cuci otak memberikan kepuasan untuk kasus-kasus seperti stroke dan vertigo. Mengingat prosedur di otak selalu berisiko, maka metode cuci otak di RSHU dilakukan oleh para ahli dengan ekstra hati-hati,” ujar dr Lailatul Muqmiroh SpRad, spesialis radiologi di RSHU, seperti dikutip Jawapos.
Tidak berhenti sampai di sini, para ahli saraf juga dilibatkan untuk menangani para pasien setelah prosedur cuci otak selesai dijalankan. Terutama pada pasien stroke.
Prosedur cuci otak dilakukan di ruang angiografi antara 30-50 menit, tergantung tingkat penyumbatan pembuluh darah pasien.
Prosedur ini dimulai dengan memberikan bius lokal di daerah lipatan paha. Lipatan tersebut kemudian diiris dan dimasukkan semacam slang ke pembuluh darah yang ada pada lipatan paha tersebut menuju otak. Setelah sampai di otak, cairan non-ionic yodium disemprotkan untuk mengetahui pembuluh darah yang tersumbat di otak tersebut.
Jika pembuluh darah yang tersumbat sudah terdeteksi, maka dilakukan penyemprotan dengan cairan khusus yang salah satu kandungannya adalah aggregating agent untuk melancarkan pembuluh darah yang tersumbat.
Tidak hanya prosedur cuci otak, RSHU juga memiliki inovasi lain dalam upaya meminimalisir dampak negatif kemoterapi, yakni melalui metode TACI (trans arterial chemo infusion).
Metode ini bekerja dengan cara meminimalisir efek samping kemoterapi seperti rambut rontok dan muntah-muntah.


Sumber: DuniaFitnes